Tuesday, August 28, 2012

KOMPAS.com - Megapolitan: Penderita Stroke Nekat Bersepeda Keliling Dunia

KOMPAS.com - Megapolitan
News and Service // via fulltextrssfeed.com
Penderita Stroke Nekat Bersepeda Keliling Dunia
Aug 28th 2012, 11:42

Penderita Stroke Nekat Bersepeda Keliling Dunia

Penulis : Tjahja Gunawan Diredja | Selasa, 28 Agustus 2012 | 18:21 WIB

Dibaca:

KOMPAS/Tjahja Gunawan Teguh Pujo Budi Santoso

KOMPAS/Tjahja Gunawan Teguh Pujo Budi Santoso, merancanakan Tour Keliling 10 negara, mampir ke redaksi Kompas, Selasa (28/8)

KOMPAS/Tjahja Gunawan Teguh Pujo Budi Santoso

Foto:

JAKARTA, KOMPAS.com — Terserang penyakit berat stroke sepuluh tahun lalu tidak menghalangi Teguh Pujo Budi Santoso (47) untuk melaksanakan nazarnya berkeliling dunia dengan sepeda gunung (MTB).

Tahun lalu, dia sudah berkeliling ke Timor Leste, Papua Niugini, Brunei, dan Filipina. Rencananya, bapak dua anak ini masih akan melanjutkan keliling dunia ke Singapura, Malaysia, Thailand, Myanmar, Banglades, India, Pakistan, Irak, Iran, dan Arab Saudi.

Ketika berkunjung ke redaksi Kompas, Selasa (28/8/2012), Teguh menceritakan pengalamannya dan rencana tur sepeda keliling dunia selanjutnya. Terkait dengan rencana itu, Teguh yang juga sarjana Teknik Industri dari Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang telah mengajukan surat permohonan bantuan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Surat kepada Bapak SBY sudah saya sampaikan ke Kantor Sekretariat Negara (Sekneg) pada tanggal 13 Agustus 2012 lalu," ujar Teguh sambil memperlihatkan cap dan tanda tangan pejabat Sekneg yang menerima surat tersebut.

Teguh Pujo Budi Santoso adalah warga Jember, Jawa Timur, dan seorang bapak dari Devi (19) dan Ferdiky (13). 

Menurut Teguh, dia terserang penyakit stroke sekitar tahun 2001. Dia sebelumnya bekerja di kapal selama dua tahun, tetapi kemudian di-PHK.

Sementara itu, upaya yang sudah dia lakukan untuk menyembuhkan penyakit strokenya adalah berobat ke dokter dan pengobatan tradisional serta sinse.

"Sebenarnya saya mulai bersepeda enam tahun lalu dan merasa agak lebih enak walaupun sampai sekarang saya masih sulit untuk menyampaikan isi pikiran saat mengobrol," ujar Teguh.

Teguh menceritakan, lama perjalanan bersepeda di setiap negara yang dikunjunginya rata-rata satu bulan. Namun, ada pengalaman pahit justru dialami saat bersepeda di Indonesia, yakni di Provinsi Papua. Ketika gowes di daerah Merauke, dia kehilangan tas pinggang yang isinya ponsel dan kamera.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

No comments:

Post a Comment