JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Ahmadi Noor Supit mengaku bahwa pandangan masyarakat mengenai Banggar selama ini sangat menyakitkan. Seolah-olah, kata Ahmadi, Banggar menjadi tempat transaksi korupsi anggaran.
"Ini tidak boleh lagi," kata Ahmadi seusai pelantikan dirinya menjadi Ketua Banggar di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (28/8/2012).
Ahmadi dilantik oleh Wakil Ketua DPR bidang Ekonomi dan Keuangan Anis Matta. Ahmadi menggantikan Melchias Markus Mekeng yang mengaku hendak menyelesaikan kuliah pascasarjananya. Keduanya adalah politisi Partai Golkar.
Ahmadi mengatakan, langkah awal setelah pelantikan ini, yakni menyamakan visi dan misi dengan semua anggota Banggar mengenai pembahasan anggaran untuk kesejahteraan rakyat. Dia meminta agar jangan ada konflik di internal Banggar.
"Kalau ada persoalan hukum, kita tidak bisa berkomentar banyak karena saya tidak paham situasi kemarin seperti apa," kata Ahmadi ketika dimintai tanggapan terseretnya beberapa anggota Banggar dalam kasus korupsi.
Seperti diberitakan, Banggar terus disorot setelah beberapa kasus korupsi yang melibatkan anggota Banggar diungkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Kasus itu diantaranya korupsi Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah, proyek wisma atlet SEA Games, dan suap dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah.
KPK juga telah beberapa kali menggeledah ruang kerja Banggar. Setidaknya, tiga politisi terjerat ketika menjadi anggota Banggar. Mereka yakni M Nazaruddin, Angelina Sondakh, dan Zulkarnaen Djabar.
No comments:
Post a Comment